Penyuluh Agama Islam HST Didorong Teguhkan Moderasi Beragama Berbasis Aswaja
Hulu Sungai tengah, PCNU HST
Kantor Kementerian Agama Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) Menggelar kegiatan Pembinaan PAI Event Implementasi Berbasis Lokasi KMB, yang bertempat di Aula Makhraja Kemenag HST, ratusan penyuluh agama hadir dalam acara tersebut, Kamis, (14/8/2025).
Menghadirkan Fahriansyah Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Hulu Sungai Tengah sekaligus Koordinator GUSDURian Barabai, sebagai narasumber utama. Dalam pemaparannya, ia mengajak seluruh penyuluh untuk meneguhkan komitmen terhadap ajaran Islam Ahlussunnah wal Jama’ah an-Nahdliyah (Aswaja) yang mengedepankan sikap tawassuth (moderat), tasamuh (toleran), tawazun (seimbang), dan i’tidal (tegak lurus).
"Penyuluh adalah garda depan dakwah yang tidak hanya menyampaikan pesan agama, tetapi juga menjadi teladan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pemahaman Aswaja yang kokoh, kita mampu menebarkan kedamaian, menghindari sikap ekstrem, dan menjaga persatuan umat," ungkap Fahriansyah.
Ia menegaskan, moderasi beragama bukan berarti mengorbankan akidah, melainkan cara bijak dalam berinteraksi di tengah keberagaman. Mengutip pandangan KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Fahriansyah menambahkan, "Tidak penting apa agamamu, yang penting adalah kamu bisa memanusiakan manusia."
Sementara itu, H. Idi Amin Kasubag TU Kemenag HST yang mewakili FKUB sekaligus Ketua Tanfidziah PCNU HST, dalam sambutannya mengapresiasi antusiasme peserta. Ia berharap ilmu yang diperoleh dapat diimplementasikan hingga ke desa, sekolah, dan majelis taklim.
"Ilmu yang kita dapat hari ini jangan hanya berhenti di aula ini. Mari kita bawa ke lapangan. Jadikan dakwah kita rahmatan lil ‘alamin yang mengayomi semua masyarakat, baik Muslim maupun non-Muslim," pesannya.
Suasana kegiatan berlangsung hangat dan interaktif, dengan peserta aktif bertanya dan berdiskusi. Salah satu peserta, Mahmud, mengaku mendapat banyak inspirasi, khususnya dalam memperkuat sikap moderat dan meneladankan akhlak Aswaja.
Kegiatan ditutup dengan doa bersama, memohon keberkahan agar para penyuluh tetap diberi kekuatan dalam mengemban amanah dakwah hingga pelosok pegunungan Meratus.
Dengan pemahaman Aswaja yang kuat dan semangat moderasi beragama, para penyuluh diharapkan menjadi cahaya penerang, penebar rahmat, dan penjaga kerukunan di tengah masyarakat banua.
Posting Komentar